KUBET Indonesia: Prediksi Skor Marseille vs AEK Athena, Grup B Liga Eropa 26 Oktober 2023

KUBET Indonesia – Pertandingan antara Marseille vs AEK Athens yang akan memeriahkan matchday 3 di Liga Eropa 2023/2024. Pertandingan ini akan digelar di Stadion Velodrome dan bisa disaksikan pada Kamis 26 Oktober 2023 pukul 23.45 WIB.

Diketahui, antara Marseille dan AEK Athens sama-sama belum ada yang pernah kalah di Liga Eropa musim ini.

Marseille saat ini menduduki posisi ke-2 pada klasemen sementara Grup B Liga Europa dengan pencapaian 2 poin.

Sementara itu, AEK Athena kini menduduki di posisi atas klasemen sementara Grup B Liga Europa dengan koleksi 4 poin.

Pada laga ketiga di babak fase grup nanti, AEK Athens maupun Marseille pastinya mereka ingin menang supaya bisa naik ke puncak klasemen Grup B.

Prediksi Skor Marseille vs AEK Athena, Grup B Liga Eropa 26 Oktober 2023.

KUBET Indonesia – Pertandingan antara Marseille vs AEK Athens yang akan memeriahkan matchday 3 di Liga Eropa 2023/2024. Pertandingan ini akan digelar di Stadion Velodrome dan bisa disaksikan pada Kamis 26 Oktober 2023 pukul 23.45 WIB.

Diketahui, antara Marseille dan AEK Athens sama-sama belum ada yang pernah kalah di Liga Eropa musim ini.

Marseille saat ini menduduki posisi ke-2 pada klasemen sementara Grup B Liga Europa dengan pencapaian 2 poin.

Sementara itu, AEK Athena kini menduduki di posisi atas klasemen sementara Grup B Liga Europa dengan koleksi 4 poin.

Pada laga ketiga di babak fase grup nanti, AEK Athens maupun Marseille pastinya mereka ingin menang supaya bisa naik ke puncak klasemen Grup B.

KUBET Indonesia – Foto.

Head to Head

Menurut catatan yang KUBET Indonesia lihat dari halaman Flashscore, bahwa Marseille pernah melawan AEK Athens duali aja. Pada waktu itu, Marseille lebih unggul soalnya bisa menang satu kali, sementara satunya lagi berakhir seimbang.

  • 2 November 1989 AEK Athena vs Marseille: 1-1
  • 19 Oktober 1989 Marseille v AEK Athens: 2-0

Statistik Lima Pertandingan Terakhir

Marseille

Terlihat dari hasil yang dicapai dibawah ini, bahwa Marseille kelihatan mendapatkan hasil yang belum maksimal.

  • 22 Oktober 2023 OGC Nice vs Marseille: 1-0
  • 8 Oktober 2023 Marseille vs Le Havre: 3-0
  • 5 Oktober 2023 Marseille vs Brighton: 2-2
  • 1 Oktober 2023 AS Monaco vs Marseille: 3-2
  • 25 September 2023 PSG vs Marseille: 4-0

AEK Athens

Berbeda dengan catatan rivalnya yaitu, AEK Athens terlihat bisa mendapatkan hasil yang bisa dikatakan baik dengan catatan dibawah ini.

  • 22 Oktober 2023 Asteras Tripolis vs AEK Athens: 0-3
  • 8 Oktober 2023 AEK Athens vs Panetolikos: 3-0
  • 5 Oktober 2023 AEK Athens vs Ajax: 1-1
  • 3 Oktober 2023 OFI vs AEK Athens: 2-0
  • 29 September 2023 AEK Athens vs Atromitos: 2-1

Prediksi Line Up

Marseille: P Lopez, L Balerdi, C Mbemba, A Murillo, J Clauss, J Veretout, V Rongier, A Harit, I Ndiaye, P Aubameyang, J Correa

AEK Athens: C Stankovic, H Moukoudi, D Vida, E Hajisafi, D Sidibe, D Szymanski, M Gacinovic, N Amrabat, O Pineda, S Araujo, E Ponce

KUBET Indonesia – Foto.

Preview Pertandingan

Setelah KUBET Indonesia mengamati dan membaca catatan sejarah kedua tim ini, terlihat Marseille akan lebih percaya diri dan gagah untuk mendominasi permainan maupun serangan ke lawan, soalnya Marseille yang akan menjamu AEK Athens pada laga ini.

Lebih banyak masyarakat yang menjagokan Marseille di laga ini untuk mendapatkan kemenangan, mengingat Marseille memiliki kualitas skuad lebih jago daripada AEK Athens jika KUBET Indonesia dari situs Transfermarkt.

Sementara itu, disisi rivalnya AEK Athens terlihat cukup percaya diri juga walaupun dia yang akan jadi tamunya, hal ini disebabkan karena tim ini belum pernah kalah di Liga Eropa musim ini.

KUBET Indonesia – Foto.

Prediksi Skor Menurut KUBET Indonesia

Olympique Marseille 2-1 AEK Athens

Baca juga:

Prediksi Skor Central Coast Mariners vs Bali United
Prediksi Skor Olympiacos vs West Ham United
Prediksi Skor Backa Topola vs Freiburg

Sejarah Klub Olympique De Marseille

”Fanatisme Tim, Serta Simbol Rakyat di Pesisir kota Prancis” Begitu slogan yang melekat untuk klub sepakbola ini.

Dilahirkan di Kota Marseille, Olympique De Marseille memiliki tradisi yang kaya dan sejarah kesuksesan panjang.

Selain sepuluh kejuaraan nasional, Olympique De Marseille adalah klub pemegang rekor saat ini untuk kemenangan terbanyak di Piala Coupe de France, setelah memenangkan kompetisi sepuluh kali.

Olympique De Marseille masih menjadi satu-satunya klub Prancis yang memenangkan Liga Champions, setelah melakukannya pada 1993.

Bermukim di Stade Velodrome sejak 1937 sampai detik ini, sebelumnya Olympique markasnya yang bersejarah terletak di Stade de l’Huveaune dari 1904 sampai 1937.

Darisanalah muncul pemain-pemain legenda Marseille, seperti Emmanuel Aznar, Vilmos Kohut, Jean Djorkaeff, Enzo Francescoli, Dragan Stojkovic, Eric Cantona, Jean-Pierre Papin, Fabien Barthez, Fabrizio Ravanelli, Laurent Blanc, Franck Sauzee, Samir Nasri, Marius Tresor, Souleymane Diawara, dan Gabriel Heinze.

Sampai-sampai, Olympique De Marseille pun pernah ngandelin jasa pemain sekelas Didier Drogba, Mathieu Valbuena, dan Steve Mandanda.

Walaupun sekelebat, tapi rekor klub yang paling banyak dimainkan ialah Steve Mandanda (439 penampilan) dan pencetak gol terbanyak yakni Mamadou Niang (159 gol).

Sejarahnya, Olympique De Marseille secara resmi didirikan pada 1892, baru di 1899 bagian sepakbola diperkenalkan ke kompetisi resmi klub-klub Prancis.

Perasaan pertama Olympique De Marseille meraih trofi untuk klub sepakbola datang di tahun 20-an, dengan tiga piala Coupe de France pada 1924, 1926 dan 1927.

Lalu Marseille menorehkan sejarah hebat yang menjadi tanda kejuaraan Prancis pertama mereka pada 1929, pengenalan profesionalisme dalam sepakbola Prancis di 1923 membuka jalan untuk kemajuan lebih lanjut.

Berhasil membungkus tiga trofi Coupe de France antara 1935 dan 1948, selama periode ini, Maraeille telah menetap di markas baru mereka di Stade Vélodrome, dengan kapasitas 35.000 penonton tribun.

Di era dominasi pertama klub Olympique De Marseille tiba menjelang akhir 60-an, dibawah pemerintahan Marcel Leclerc sebagai presiden.

Pengusaha yang ambisius itu tidak memiliki problem dengan penandatanganan pemain nama besar, dan Marseille dengan cepat memantapkan diri sebagai salah satu klub terbaik di negeri ini.

Marseille mengklaim dua gelar Ligue 1 dan dua trofi Coupe de France sebelum Leclerc yang temperamental mengundurkan diri pada 1972 menyusul perselisihan dengan dewan klub.

Pengunduran diri Leclerc ternyata menjadi awal dari era kemunduran, yang membuat Olympique De Marseille berakhir dengan satu trofi saja (Coupe de France 1976) dalam 17 tahun ke depan.

Di 1986, nasib klub berubah menjadi lebih bagus ketika Bernard Tapie diangkat sebagai presiden baru Olympique De Marseille.

Dengan mengumpulkan tim-tim papan atas seperti Jean-Pierre Papin, Didier Deschamps dan Eric Cantona, Tapie membuat niatnya diketahui, menjadikan Marseille tim pertama di sepak bola Prancis yang memenangkan Liga Champions.

Sekitar pada tahun 1993, mimpi ini menjadi kenyataan dengan kemenangan atas Milan di final Liga Champions.

Sementara itu, Marseille mendominasi kompetisi domestik, memenangkan empat gelar Ligue 1 berturut-turut dan satu Coupe de France antara 1989 dan 1992.

Disusul dengan skandal pengaturan pertandingan pada 1994, gelar Ligue 1 Marseille dicabut (mengenai musim 1992-1993) dan terdegradasi ke Ligue 2 (meskipun gelar Champions League gak berpengaruh sama sekali).

Hal ini akhirnya menyebabkan Tapie meninggalkan klub Olympique De Marseille, yang mengakibatkan tim memasuki periode penurunan lain sebelum kembali ke divisi teratas pada 1996.

Setelah 18 tahun lamanya, klub Olympique De Marseille lagi-lagi memenangkan gelar Ligue 1 lagi pada 2010. Sampai saat ini, mereka pun menjadi pesaing kuat klasemen sementara Legue 1 bersama sang rival, PSG.

Sejarah AEK Athens

”Klub Yang di Lahirkan Perang Turki-Yunani”, Begitu sejarah mencatat klub sepakbola ini Guys!.hehehe

AEK atau yang biasa masyarakat sebut dengan nama AEK Athena, klub ini dilahirkan di Athena, ibukota Yunani. Dilahirkan pada tahun 1924 oleh para atlit asal Yunani yang ngungsi ke Konstatinopel, dalam perjalanannya AEK berhasil tumbuh menjadi salah satu klub besar di Yunani.

AEK sendiri dikenal salah satu klub sepakbola yang suka gonta ganti lambang resmi dari masa ke masanya, identik yang selalu tak lepas dari gambar burung elang berkepala dua. Selain itu, untuk urusan desain warnanya menggunakan warna kuning dan hitam untuk warna dasarnya.

Lanjut ya guyss! KUBET Indonesia mengajak para pembaca mundur dulu ke tahun 1920-an. Tahun ini dimana perang kemerdekaan Turki antara pasukan nasionalis Turki melawan pasukan penduduykan masih dilangsungkan.

Perang itu sendiri terjadi karena sudah selesainya Perang Dunia ke I, dengan kalahnya Ottoman, ia diharuskan. menyerahkan sebagian besar wilayahnya ke negara sekutu. Kira-kira begitu ya guyss, untuk lebih lanjutnya bisa baca di Wikipedia.

Karena AEK menjadikan Athena sebagai markas klubnya dan ada klub Siprus yang juga pakai nama AEK, klub tersebut dalam perkembangannya juga sering dikenal dengan sebutan ”AEK Athens”.

Gak butuh waktu lama buat AEK untuk menjadi klub besar di ranah sepakbola Yunani. Pada tahun 1931 berhasil mendapatkan trofi pertamanya di Piala Yunani sekaligus memastikan AEK meraih gelar ganda di musim tersebut.

Pada akhir tahun 80-an, sampai awal 90-an sering dianggap sebagai periode emas buat AEK nih guyss, karena waktu itu mantan pemain AEK yang namanya Dusan Bajevic ditunjuk menjadi pelatih di tahun 1988, periode gemilang untuk AEK dimulai.

Gambarang singkat yang KUBET Indonesia rangkum, antara tahun 1989-1999, AEK bisa menangin 4 gelar Liga Yunaninya, 2 gelar Piala Yunani, dan 2 Piala Super Yunani.

Musim 2002-03 segaligus musing terakhir AEK di Nikos Goumas dibumi hanguskan karna sudah tua. Pada awalnya mereka bersiasat Stadion Olimpiade Athena sebagai kandang barunya. Tapi karena harus di renovasi terpaksa gak punya stadion pada masa itu.

Di kompetisi Eropa, mereka menggunakan Stadion Leoforos/Apostolos Nikolaidis sebagai kandangnya. Hingga pada tahun 2013 adalah masa kelam untuk mereka, dimana mengalami bencana kriris finansial yang harus menjual para pemainnya. Tentunya berimbas pada performanya.

Untuk menghilangkan beban hutang piutangnya, yang ngejeratnya bertahun-tahun. AEK akhirnya dibubarin dan kini berstatus sebagai tim amatir dan harus mengikuti kompetisi dari kasta ke-3 di musim berikutnya.

Gak butuh waktu yang lama untuk AEK bangkit dari ”Kuburnya” Hehehe. Berhasil menjadi juara di Liga Yunani tahun 2015.

Akhirnya si AEK buat Stadion sendiri buat markasnya lagi namanya Haghia Sophia diambil dari nama Gereja Kristen Ortodoks di Instanbulk yang sempet menjadi Masjid di era Ottoman, dan kabarnya memakan biaya 65 juta EURO…Wowwww Amazing yaa!

Akhir Kata Dari KUBET Indonesia

Selesai sudah artikel ini KUBET Indonesia sampaikan untuk kalian semua para pembaca KUBET Indonesia setia. Mudah-mudahan dapat menjadi sumber bacaan yang bermanfaat yaa. Selain itu, KUBET Indonesia mau titip pesan untuk para pembaca artikel ini, untuk selalu menjaga kesehatan diri kalian dan terkasih yaa dimanapun berada.

Sampai ketemu lagi di artikel-artikel KUBET Indonesia selanjutnya. Salam hangat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright 2023 | Powered by WordPress | Mercury Theme